Target UMKM Melek Digital Pada 2024

Gambar 1 artikel  Prime Link INDOPOS Astragraphia Document Solution

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah memberikan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional dalam lima tahun terakhir. UMKM merupakan motor penggerak serta telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan, 50 persen UMKM ditargetkan sudah terdigitalisasi pada 2024. 0 Sekarang lagi dibahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024 dimana 50 persen pelaku UMKM ditargetkan sudah go digital. Tapi ingat tak semua UMKM itu cocok untuk go digital, ada yang lebih pas secara konvensional. Jadi digitalisasi UMKM ini tak akan pernah mencapai 100 persen," kata Rully di Jakarta, Sabtu (13/4) lalu.

Rully menegaskan, UMKM adalah satu tulang punggung ekonomi di Indonesia. Perannya yang vital itu tergambar dalam data bahwa dari sekitar 62 juta unit usaha di Indonesia, sekitar 99 persen merupakan UMKM.

Maka itu, pemberdayaan sektor UMKM amatlah penting, tidak hanya bagi pemerintah namun juga pihak lain seperti institusi di bidang terkait sampai akademisi. Apalagi kehadiran teknologi sering dianggap sebagai disrupsi karena ditengarai malah akan mengurangi jumlah potensi tenaga kerja sektor UMKM.

Sementara itu Chairman ICSB Indonesia Hermawan Kartajaya mengatakan, UMKM tidak perlu menganggap teknologi sebagai disrupsi, namun justru memanfaatkan digital demi mengembangkan bisnis lebih baik lagi. "Sekarang ada online dan offline. Hadir di pasar secara offline, tapi di online juga ada yang artinya mengintegrasikan clua hal yang berbeda itulah OMNI," katanya.

Era UMKM 4.0 adalah bisnis yang sudah mengintegrasikan teknologi digital seperti sosial media, sampai yang lebih maju lagi seperti pemanfaatan internet of things (IoT). Sedangkan Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro Kecil Menengah Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menambahkan, UMKM telah memberikan kontribusi sebesar 60 persen untuk PDB Indonesia dan menyerap tenaga kerja Indonesia sebesar lebih dari 96 persen.

"Sekitar 60 juta UMKM-ada di Indonesia, dan 55 juta diantaranya termasuk dalam kategori usaha mikro. Dimana usaha mikro dapat menghasilkan omzet sebesar Rp 300 juta dalam.satu tahun. Dari 55 juta pelaku usaha mikro tersebut, terbanyak adalah bidang usaha kuliner yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia," paparnya.

Dia juga menambahkan, UMKM perlu menjadikan tampilan produk sebagai prioritas utama untuk pengembangan ciri khas produknya. Selain mengutamakan kualitas, tampilan produk baik berupa kemasan atau packaging, maupun beragam materi promosi produk sangat menentukan peningkatan nilai jual.

Pengemasan produk yang eye catching, kreatif, colorful, modem, berkelas, dan presisi dapat meningkatkan nilai tambah dan omzet suatu produk Dia juga menyebut, industri percetakan khususnya, digital printing dibutuhkan pelaku UMKM industri kreatif di sektor graphic art (print shop), fashion, kuliner, serta kriya untuk menciptakan tampilan produk yang berkualitas dalam jumlah yang fleksibel.

Gambar 2 artikel Prime Link  INDOPOS Astragraphia Document Solution

Untuk menunjang berkembangnya usaha'digital printing dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Astragraphia Document Solution menghadirkan teknologi inovatif, Fuji Xerox PrimeLink C9065. Menurut Direktur PT Astra Graphia Tbk Mangara Pangaribuan perkembangan UMKM yang begitu pesat menjadi perhatian khusus perusahaannya. Terlebih, pihaknya ingin memberi solusi digital print on demand bagi pelaku UMKM. ' 'Kita mendorong usaha UMKM yang bergerak di bidang digital maka kita rilis produk terbaru kita," katanya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, varian terbaru tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis industri kreatif secara menyeluruh. Mulai dari para pelaku UMKM yang menggeluti industri kreatif maupun pelaku UMKM pemilik print shop. Pelaku usaha mikro hingga menengah dapat mencetak kebutuhannya di print shop sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan yang tidak mungkin dipenuhi oleh mesin cetak offset," katanya

Sumber: Harian Indopos, 15 April 2019

Related

Bekerja dengan Produktif Kapanpun, Dimana saja dengan Paperless Fax
Bekerja dengan Produktif Kapanpun, Dimana saja dengan Paperless Fax
Dengan berbagai macam fungsinya yang berguna untuk memperlancar pekerjaan, berarti sudah menjadi hal biasa untuk mengetahui mengapa mesin fax dibutuhk... ...
Pelajari
Otomatisasi adalah Kunci Bisnis Sedang Berkembang
Otomatisasi adalah Kunci Bisnis Sedang Berkembang
Berdasarkan riset survei dari Microsoft dan IDC Asia Pacific, 2021 menyatakan bahwa 74% perusahaan di Asia termasuk, salah satunya Indonesia mempercep... ...
Pelajari
Tren Perubahan Gaya Kerja
Tren Perubahan Gaya Kerja
Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan konektivitas mereka dengan mengadopsi kerja fleksibel. Gaya bekerja karyawan sekarang lebih fl... ...
Pelajari